Apa itu jerawat hormonal. Merupakan jerawat yang hadir karena akibat dari terjadinya suatu fluktuasi hormon. Fluktuasi hormon ini diklaim mampu menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan pada hormon, mengapa ? karena adanya hormon yang diproduksi dengan jumlah berlebih dari normal biasanya.
Jerawat ini berkembang mengikuti alur perubahan hormon yang ada dalam tubuh. Apalagi ketika hormon androgen meningkat seperti hormon testosteron. Hal ini juga yang menjadi permasalahan bagi banyak masyarakat wanita, karena mereka harus mengeluarkan sejumlah uang untuk mengatasinya melalui perawatan di klinik ataupun tempat kecantikan khusus.
Dengan adanya ketidakseimbangan ini mampu membuat produksi sebum menjadi berlebihan pada wajah yang berpotensi bisa membuat pori tersumbat dan munculnya jerawat. Terdapat beberapa fase munculnya sebuah jerawat pada wanita, diantaranya : saat pubertas di masa remaja, sebelum masa menstruasi, saat masa kehamilan, hingga saat menopause.
Jika kamu ingin melihat artikel sebelumnya yang sudah kami buat, karena mungkin terasa terlewatkan atau ketinggalan. Bisa langsung cek disini ya, semoga suka dan dapat membantu kalian dengan mudah untuk mengaksesnya.
Identitas Jerawat Hormon
Hadir di area sekitar pipi, dagu, serta rahang
Salah satu ciri khas dari sekian banyaknya kemunculan jerawat hormonal ini. Jerawat akan tumbuh di area seperti dahi, hidung, dan dagu pada masa pubertas. Sedangkan pada orang dewasa, jerawat akan hadir di area sekitar pipi, dagu, rahang, bahkan sampai ke leher.
Ini terjadi karena hormon tidak stabil, sehingga kelenjar minyak akan memproduksi secara berlebihan pada area – area tersebut. Studi analitis dari American Academy of Dermatology menyebutkan bahwa jerawat hormon dapat terjadi pada rentang usia sekitar 20 – 49 tahun.
Jerawat yang menyakitkan
Terdapat perbedaan antara jerawat komedo putih dengan komedo hitam. Jerawat hormon ini merupakan cystic acne yang memiliki benjolan terletak lebih dalam di area bawah permukaan kulit. Pada umumnya ketika saat disentuh teksturnya akan terasa lembut hingga sampai alhasil menjadi peradangan setelah beberapa waktu.
Maka dari itu, cobalah untuk melakukan pengobatan secara medis agar menemukan cara yang tepat dan benar guna menghilangkan jerawat tersebut.
Mampu hadir sebulan sekali
Jerawat yang muncul karena hormon diklaim lebih sering hadir ke permukaan kulit wajah seiring dengan siklus hormon manusia, contohnya seperti siklus menstruasi. Kaum perempuan yang mengalami kondisi perubahan hormon estrogen dan progesteron mendekati menopause mampu berpotensi mengalami jerawat hormonal ini.
Bisa diperkirakan kemunculannya akan tetap di area kulit yang sama hampir setiap bulannya yang sehingga menyebabkan adanya jerawat akut. Walaupun begitu, semuanya tergantung keadaan kulit masing masing karena setiap orang cenderung memiliki variasi kulit yang tersumbat oleh pori – pori berbeda.
Cara Menanggulangi
Menjaga kebersihan kulit wajah
Kamu bisa memulai dari hal yang simpel, misalnya dengan menjaga kebersihan wajah. Mengapa ? karena mulai dari keringat, minyak yang berlebih, sampai kotoran yang terdapat pada kulit kamu setelah melakukan kegiatan aktivitas seharian penuh juga mampu menghadirkan jerawat hormonal ini.
Oleh karena itu, tetap usahakan sebaik mungkin untuk mencuci muka dan mandi guna membasmi bakteri penyebab jerawat muncul. Kamu bisa coba untuk membasuh muka menggunakan air hangat sekaligus mencuci muka.
Tentunya dengan menggunakan sabun cuci muka yang memiliki foam lembut dan ringan di wajah. Perlu diketahui juga untuk tidak melebihi batas aman mencuci muka yakni 2 kali dalam sehari agar mengurangi risiko kulit menjadi iritasi.
Mengonsumsi obat tertentu
Ini bisa menjadi salah satu opsi terakhir yang bisa kamu gunakan apabila cara – cara yang dipakai sebelumnya tidak membawa perubahan dan hasil yang baik. Cobalah untuk membawanya kepada dokter ahli guna mendapat penanganan selanjutnya yang tepat dan benar.
Nantinya dokter akan meresepkan sebuah obat – obatan kepadamu yang dimana mampu mengatasi dan menyeimbangkan kadar hormon. Contoh obat yang akan diberikan oleh dokter bisa berupa antiandrogen dan pil KB.
Cara lainnya yang mungkin bisa kamu terapkan juga guna membantu pengobatan jerawat kamu yaitu guna menerapkan pola hidup sehat dan menjaga kestabilan berat badan.
Karena, pada dasarnya jika kelebihan berat badan mampu menyebabkan ketidakseimbangan kadar hormon penyebab munculnya jerawat. Yang paling penting adalah untuk tidak memegang serta memencet jerawat tersebut agar tidak semakin parah dan meradang.
Hindari menyentuh jerawat
Sebisa mungkin untuk tidak menyentuh atau memencet jerawat kamu. Mengapa ? apabila jerawat kamu sentuh atau memencet ditakutkan akan menimbulkan risiko pori – pori menjadi tersumbat hingga infeksi bakteri berkelanjutan.
Semakin sering intensitas kamu memegang jerawat akan semakin besar juga risiko meninggalkan bekas jerawat di kemudian hari. Hindari juga melakukan scrub untuk sementara guna menghindari peradangan wajah setidaknya sampai wajah kamu sudah baik – baik saja.
Itulah informasi yang dapat kami sampaikan kepada kalian mengenai seputar tentang apa itu jerawat hormonal. Semoga illmunya berguna dan bermanfaat bagi sesama, sampai jumpa dilain kesempatan and have a nice day.
kaum wanita can relate ♡
semoga ilmunya berguna & bermanfaat ya ka, terimakasih 🙂
ada pernah 1 di bagian leher belakang, beuh ga enak bgt kalo kena baju (*꒦ິ꒳꒦ີ)
semoga tidak terulang lagi ya ka jerawat membandel di bagian lehernya, terimakasih & sehat selalu 🙂
G dipegang gatal, dipegang sakit. Ribet banget weh lika liku jerawat ini :c
usahakan untuk tidak disentuh apalagi dipencet ya ka agar tidak memperparah jerawat tersebut, terimakasih 🙂
Kulit sensitif juga kayak gini ga si, tbtb muncul merah benjol gitu. 3-4 ilang lagi
untuk ke arah yang lebih baiknya bisa dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter guna mendapat penanganan yang lebih tepat ya ka terimakasih 🙂
Udah saya share ke grup angkatan kuliah ya <3
semoga informasinya berguna & bermanfaat ya ka terimakasih 🙂